Sabtu, 31 Maret 2012
arti pecinta alam
seringkali diidentifikasikan sebagai kegiatan yg berhubungan dgn alam.
Medaki gunung, menyusuri gua, mengagumi keajaiban dasar samudera,
merambah belantara nan sunyi dan sederet kegiatan ‘alam’ lainnya.
Tentang
pencinta sendiri di negeri kita, seringkali kegiatan yg dilakukan
hanya sebatas sloganisasi belaka, sebatas mereka menikmati alam untuk
diri sendiri, sebatas mencari kepuasan untuk kepentingan pribadi.
Pencinta Alam, mereka yg menamakan diri sebagai Pencinta Alam sering
kali melakukan banyak aktivitas yg justru mengganggu keseimbangan alam.
Menjelajah gunung dan membuat jejak-jejak disana, mencoret batu-batu
di puncak, membuang sampah non organik ke sembarang tempat, membuat api
unggun yg seringkali lupa dimatikan, memetik Edelweiss hingga
beratus-ratus tangkai
Untuk
Sebuah organisasi Pencinta Alam (yg biasanya ngetren di kalangan
mahasiswa) seharusnya tidak sekadar sebuah tempat bernaung bagi mereka
yg senang bertualang saja atau menghabiskan anggaran dana di kampus.
Ironis membaygkan mereka melakukan pendakian besar-besaran yg menelan
biaya tinggi sampai ke luar negeri, sementara, di negeri sendiri, negeri
yg (seharusnya) elok dan kaya akan hutan tropis perlahan mulai
kehilangan identitasnya. Pencurian kayu, pembabatan hutan secara liar
luput dari penyelamatan sang ‘pencinta alam’ Pencinta Alam.
Dalam
konteks bahasa adalah seseorang yg sangat mencintai alam. Mencintai
berarti melakukan banyak hal untuk sesuatu/seseorang yg dicintai.
Mencoba membahagiakan sesuatu/seseorang yg kita cintai dgn tulus.
Melakukan banyak hal agar sesuatu/seseorang yg dicintai merasa nyaman.
Mencintai itu tanpa sederet syarat apapun, Mencintai itu sesuatu yg
tulus, tanpa pamrih. Mencintai Alam, sama halya dgn melakukan banyak hal
untuk alam, tanpa syarat-syarat khusus, tanpa dibarengi rasa keegoisan
untuk memiliki alam secara individual, tanpa mengabaikan apa yg
sebetulnya dibutuhkan oleh alam. Semua harus dilakukan tanpa pamrih,
pamrih untuk dimunculkan di media massa, tanpa pamrih di puji banyak
pihak, tanpa pamrih untuk mendapat dukungan dana berlebih yg pada
akhirnya digunakan entah kemana. Mencintai alam, mencintai wujud
ciptan-Nya, mengasihi setiap apa yg ada di dalamnya. Memulai dari hal
kecil di sekitar kita. Meski kecil, andai setiap orang melakukannya
pasti hasilnya menjadi lebih berarti.
ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar